Title
: Secret Admirer
Author :
Song Sang In
FB
: Vini Happy Ajeng
Blog : exofansindo.blogspot.com
Cast
: Song Sang In, Kim Jong In
Length
:
Series
Gendre
:
Romance, School life
Rated : PG-17
Cover by :
ByunRa93
Backsound : What
Is Love – EXO
Cerita ini hanya karangan belaka dan ASLI ciptaan author. Kalo ada kesamaan tempat dan karakter itu semua tidak sengaja.
Untuk semuanya mohon jadi pembaca yang baik yang pastinya harus meninggalkan jejak terlebih dahulu. Author ga bosen – bosennya buat ngingetin tentang ini.
SIDERnya banyak ini, tapi yang komen bisa diitung pake jari jadi JEBAAAALLL. Authornya jinak kok jadi ga bakal gigit kalo komenannya gimana2 karena komenan kalian juga sebagai penyemangat author.
Hargai kerja keras author yang bikin cerita ini sampe dibantuin begadang jadi NO PLAGIAT. Happy reading ^^
Aku melangkahkan kakiku bersama Eunra menuju cafetaria.
Setelah mengambil sepiring makan siang kami menuju bangku di ujung sana. Namun
tiba – tiba seorang pelayan mengantarkan segelas banana milk, minuman
kesukaanku.
“Ige mwoya? Sepertinya aku tak memesan minuman ini”
tanyaku pada pelayan perempuan di hadapanku itu.
“Banana milk minuman kesukaanmu. Seseorang menyuruhku
mengantarkan ini padamu”.
“Nugu? Bahkan hampir setiap hari kau memberikan ini
kepadaku” tanyaku menyelidik sambil memicingkan mataku kepadanya.
“Mianhnae Sang In-ssi, tapi seseorang itu telah melarangku
untuk tak mengatakannya padamu. Kalau begitu aku permisi dulu” jawabnya buru –
buru.
“Ra-ya, apa kau tak merasakan hal – hal aneh
bergentayangan di sekitarku dalam beberapa hari ini? Mulai dari vitamin yang
setiap pagi selalu tersedia di lokerku, kemudian banana milk ini” kataku
membuka pembicaraan dengan Ra-ya yang tengah menyesap bubble tea-nya.
“Ne, aku juga sedang memikirkan itu. Satu lagi, namja
yang kemarin meminjamkan jaketnya padamu. Kira – kira siapa dia? Kita
mengenalnya tidak?” tanyanya.
“Apa dia juga orang yang sama dengan yang memberikan
vitamin dan minuman ini?” tanyaku sambil
melirik minuman itu.
“Ah, kau punya penggemar rahasia Sang In-ah. Berbahagialah”
sahutnya.
“Ck, apa yang menurutmu dapat membuatku bahagia?
Sedangkan aku tak bisa mengembalikan jaket ini kepada pemiliknya dan
mengucapkan terimakasih”.
“Tenanglah, nanti kita juga akan bertemu dengan penggemar
setiamu itu” ujar Ra-ya mengakhiri perbincangan kami.
“Sang In-ssi, kau harus banyak berlatih untuk tarianmu
karena ada beberapa gerakanmu yang masih terlihat sedikit kaku” ujar Min Young
sajangnim saat latihan menariku berakhir.
“Ne saem. Aku memang merasa sedikit janggal dengan
beberapa gerakanku. Min Young sajangnim tenang saja, aku pasti akan terus
melatih gerakan – gerakanku”.
“Arraseo, kalau begitu sampai disini dulu aku mengawasimu
karena aku harus bertemu dengan kepala sekolah” sahut guru perempuanku ynag
bertubuh mungil itu.
Aku merebahkan tubuhku di lantai begitu saja karena aku
benar – benar lelah. Samar – samar kulihat sebotol jus jeruk berada di atas
piano, tak seberapa jelas memang karena ruangan ini sedikit remang – remang.
Kudekati piano itu dan benar, ada sebotol jus jeruk dan sepotong catatan kecil
bertuliskan, ‘Kau harus menjaga kesehatanmu. Minumlah ini setiap selesai
beraktivitas”. Tulisannya singkat dan cukup rapi, tapi tak ada nama pengirimnya
disana. Aku makin merasakan keanehan dengan kejadian ini, ‘Siapa yang melakukan ini semua?’ pikirku. Sang In segera pergi
menuju ruang ganti untuk mengganti kostum menarinya. Tanpa disadari oleh Sang
In, seseorang sedang memperhatikannya dari belakang sambil tersenyum tulus
memamerkan deretan gigi putihnya.
“Sang
In-ah” panggil Kai oppa sambil melambaikan tanganku.
“Oppaaa..”
teriak Eunra pada oppaku itu.
“Annyeong
Ra-ya”.
“Annyeong
oppa..” sahutnya sambil menarik lengan bajuku karena kutahu dia sangat gembira
telah bertemu dengan oppa dambaannya sore ini.
“Kalian
sudah selesai sekolah?” tanya oppa padaku.
Aku belum
sempat menjawab namun Eunra sudah menyelaku terlebih dahulu. “Ne oppa, kami
baru saja keluar kelas”.
“Arraseo,
kalau begitu kita pulang. Eunra, kami pulang dulu. Sebaiknya kau pulang dengan
berhati – hati” ujar Kai dengan senyuman yang mampu membius yeoja manapun.
Sedangkan Eunra, sepertinya akan mati berdiri di tempatnya.
“Yak oppa,
kau jangan menebar virus senyumanmu itu kepada semua yeoja” ujarku sambil
memutar lagu EXO yang kusambungkan dari ponselku ke perangkat di mobil mewah
ini.
“Wae? Kau
cemburu? Kenapa kau tak mengatakan kalau sebenarnya kau mencintaiku bukan?
Eoh?” tanya Kai, terselip nada serius di dalam bicaranya itu.
“Cemburu?
Padamu? Jangan bercanda oppa, aku memang mencintaimu namun tak lebih dari rasa
cinta dongsaeng kepada oppanya” sahutku.
Benar –
benar telihat perasaan kecewa dari raut wajah namja tampan itu, tapi secepat
mungkin dia menghilangkannya agar Song Sang In tak mengetahui akan hal ini.
“Lalu apa alasanmu mengatakan ini?”.
“Jangan
memberikan harapan pada yeoja – yeoja yang tergila – gila padamu itu oppa. Aku
sungguh tak tega ketika melihat mereka melakukan apapun untuk mendapatkan
cintamu. Oppa, kau tak bermaksud mencari pengganti Seo Yeong unnie? Tak
berniatkah kau menggandeng perempuan lain?” tanyaku. Oppa hanya diam sambil
keluar dari mobilnya. Tak menyerah sampai situ, aku menyusulnya keluar dari
mobil juga.
“Kau lihat,
bukankah sekarang aku sedang menggandeng yeoja yang sangat kucintai?” tanyanya
sambil menggenggam erat kedua tanganku serta kedua matanya menatap lurus ke
arahku sesaat setelah aku berada di samping namja itu.
“Anio oppa,
kau mencintaiku hanya sebagai yeo-dongsaengmu” sahutku sambil menggelengkan
kepala. “Maksudku, orang yang kau cintai sebagaimana kau pernah mencintai Seo
Young unnie dulu” aku melanjutkan kata – kataku.
“Kau tak
percaya padaku kalau aku benar – benar mencintaimu? Eoh? Akan kubuktikan padamu
kalau aku bersungguh – sungguh dengan ucapanku”.
Aku yang
masih tak mengerti dengan apa yang diucapkannya, sedang Kai mendekatkan
tubuhnya ke arahku, dia memelukku tanpa aba – aba dan beberapa detik kemudian
tanpa kusadari bibirnya sudah berada tepat di atas bibirku, menyusuri setiap
lekukan bibirku ini. Tak berapa lama dia mengakhiri ciumannya dan mengusap
bibirku yang sedikit basah akibat kecupan yang diberikan olehnya.
“Oppa, apa
yang telah kau lakukan?” tanyaku terbata – bata karena salah tingkah.
“Tak ada,
kau masih kecil jadi tak akan mengerti dengan apa yang kumaksud. Kajja kita
bermain ski” ajaknya untuk mengalihkan perhatianku.
Kai oppa
meminta untuk mampir ke rumahku. Kuajak dia menuju kamarku. “Oppa, tunggulah
disini. Aku akan mengganti pakaian. Dan jangan coba – coba mengintipku, kubunuh
kau” ancamku tak main – main.
Terdengar
samar – samar sebuah lagu favoritku dari kamar mandi, What Is love milik EXO.
Kuintip sejenak dari sana, terlihat Kai oppa memainkan pianoku serta
menggumamkan pelan setiap bait lagu itu. Kusambungkan suaraku dengan Kai oppa
yang sekarang tengah menoleh ke arahku sambil tersenyum.
Girl, I can't explain what I feel
Girl, aku tak bisa menjelaskan apa yang kurasakan
Oh baby my baby, baby, baby, baby yeah
Oh sayang, sayang, sayang, sayang, sayang yeah
하루가 마치 1분처럼 느껴지게 만들지
(Haruga machi ilbuncheoreom neukkyeojige mandeulji)
Karenamu, satu hari terasa seperti hanya satu menit
너만있으면 영화속의 주인공
(Neomanisseumyeon yeonghwasoge juingong)
Ketika bersamamu, aku merasa menjadi seorang karakter utama dalam sebuah
film
널 보러달려가는 액션신이라도 찍을것 처럼 난 마치 영웅이 된 것처럼
(Neol boreodallyeoganeun aeksyeonsinirado jjigeulgeot
cheoreom nan machi yeongungi dwaen geotcheoreom)
Rasanya aku adalah seorang pahlawan dalam adegan film action yang akan
datang menyelamatkanmu
넌 내게 완벽 상상해봤어
(Neon naege wanbyeok sangsanghaebwasseo)
Kau sempurna bagiku, aku membayangkan
함께라면 어떨까 yeah
(Hamkkeramyeon eotteolkka yeah)
Bagaimana jadinya jika kita bersama?
난 너만 괜찮다고 말해주면 모두 완벽해 oh baby
(Nan neoman gwaenchandago malhaejumyeon modu wanbyeokhae
oh baby)
Hanya dengan kata oke darimu, semuanya menjadi sempurna, oh sayang
I lost my mind 너를 처음만났을때
(I lost my mind neoreul cheoeummannasseulttae)
Aku akan kehilangan akal, ketika aku melihatmu
너 하나빼고 모든것은 get in slow motion
(Neo hanappaego modeungeoseun get in slow motion)
Kecuali dirimu, apapun yang ada didunia ini akan bergerak lambat
내게 말해줘 이게 사랑이라면
(Naege marhaejwo ige sarangiramyeon)
Katakanlah padaku, jika yang aku rasakan ini adalah cinta
매일그대와 수많은 감정들을 나눠주고 배워가며
(Maeil geudaewa sumaneun gamjongdeureul-lanwojugo baewogamyeo)
Berbagi dan belajar berbagai hal yang aku rasakan bersama denganmu
싸우고 울고 안아주고
(Ssaugo ulgo anajugo)
Perjuangan, tangisan dan pelukan
내게 말해줘 이게 사랑이라면
(Naege marhaejwo ige sarangiramyeon)
Katakanlah padaku, jika yang aku rasakan ini adalah cinta
세상남자들 모두 날부러워해
(Sesangnamjadeul modu nalburowohae)
Semua pria di dunia cemburu padaku
너를 가진 내가 질투나 죽겠나봐
(Neoreul gajin naega jilthuna jukgennabwa)
Mereka pasti cemburu setengah mati padaku
해가 가도 달이 가도 절대 안변해
(Haega gado dari gado joldae anbyeonhae)
Bahkan hingga matahari dan bulan sudah tenggelam
난 보기보다 우직하게 믿을남자라는걸
(Nan bogiboda ujikhage mideullamjaraneungeol)
Perasaanku takkan pernah berubah
넌 알게될테니까
(Neon algedwaeltenikka)
Kau akan menyadari bahwa akulah seorang pria yang bisa kau percaya
I don’t know why 절대적인 이감정
(I don’t know why joldaejeogin igamjeong)
Aku tak tahu mengapa, ini adalah perasaan tak bersyarat
내가 생각조차 했을까
(Naega saenggakjocha haesseulkka)
Apakah aku pernah membayangkan hal ini?
내 곁에 있을때 난 점점 대단한 남자가 되도 빛나는 걸
(Nae gyothe isseulttae nan jeomjeom daedanhan namjaga
dwaedo bitnaneun geol)
Di sampingku, kau bersinar lebih terang membuatku menjadi seorang pria yang
lebih baik
I lost my mind 너를 처음만났을때
(I lost my mind neoreul cheoeummannasseulttae)
Aku akan kehilangan akal, ketika aku melihatmu
너 하나빼고 모든것은 get in slow motion
(Neo hanappaego modeungeoseun get in slow motion)
Kecuali dirimu, apapun yang ada didunia ini akan bergerak lambat
내게 말해줘 이게 사랑이라면
(Naege marhaejwo ige sarangiramyeon)
Katakanlah padaku, jika yang aku rasakan ini adalah cinta
매일그대와 수많은 감정들을 나눠주고 배워가며
(Maeil geudaewa sumaneun gamjongdeureul-lanwojugo
baewogamyeo)
Berbagi dan belajar berbagai hal yang aku rasakan bersama denganmu
싸우고 울고 안아주고
(Ssaugo ulgo anajugo)
Perjuangan, tangisan dan pelukan
내게 말해줘 이게 사랑이라면
(Naege marhaejwo ige sarangiramyeon)
Katakanlah padaku, jika yang aku rasakan ini adalah cinta
간절히 바라고 바란다면
(Ganjeorhi barago barandamyeon)
Jika kau ingin dan mengharapkannya dengan sungguh-sungguh
이뤄질까 동화얘기처럼
(Irwojilkka donghwayaegicheoreom)
Akankah semuanya terwujud, seperti cerita dongeng?
영원한 둘만의 해피앤딩 happily ever after
(Yeongwonhan dulmane happy ending happily ever after)
Berakhir bahagia, bahagia selamanya
나만은 널 믿어주고 지켜주고 달래줄께
(Namaneun neol midojugo jikyeojugo dallaejulkke)
Aku akan mempercayaimu, melindungimu dan menghiburmu
니편이 될께
(Niphyeoni dwaelkke)
Aku akan berada disampingmu
니곁에서 절대 안떠나
(Nigyeotheseo joldae antteona)
Aku takkan pernah meninggalkanmu
I lost my mind 너를 처음만났을때
(I lost my mind neoreul cheoeummannasseulttae)
Aku akan kehilangan akal, ketika aku melihatmu
너 하나빼고 모든것은 get in slow motion
(Neo hanappaego modeungeoseun get in slow motion)
Kecuali dirimu, apapun yang ada didunia ini akan bergerak lambat
내게 말해줘 이게 사랑이라면
(Naege marhaejwo ige sarangiramyeon)
Katakanlah padaku, jika yang aku rasakan ini adalah cinta
매일그대와 수많은 감정들을 나눠주고 배워가며
(Maeil geudaewa sumaneun gamjongdeureul-lanwojugo
baewogamyeo)
Berbagi dan belajar berbagai hal yang aku rasakan bersama denganmu
싸우고 울고 안아주고
(Ssaugo ulgo anajugo)
Perjuangan, tangisan dan pelukan
내게 말해줘 이게 사랑이라면
(Naege marhaejwo ige sarangiramyeon)
Katakanlah padaku, jika yang aku rasakan ini adalah cinta
세상남자들 모두 날부러워해
(Sesangnamjadeul modu nalbureowohae)
Semua pria di dunia cemburu padaku
너를 가진 내가 질투나 죽겠나봐
(Neoreul gajin naega jilthuna jukgennabwa)
Mereka pasti cemburu setengah mati padaku
My babe, baby babe, baby baby
널 알아보는걸 이게 사랑인걸
(Neol araboneungeol ige sarangingeol)
Aku bisa mengatakannya, yang ku rasakan ini memang cinta
아이처럼 널 자주 웃게만들고
(Aicheoreom neol jaju utgemandeulgo)
Aku akan membuatmu tertawa sesering mungkin, seperti seorang anak kecil
친구처럼 널 가장 편하게 만들꺼야
(Chinggucheoreom neol gajang phyeonhage mandeulkkeoya)
Aku akan membuatmu merasa lebih nyaman, seperti seorang teman
My babe, baby babe, baby baby
말해줘 내게 what is love
(Marhaejwo naege what is love)
Jelaskanlah padaku apa itu cinta..
“Daebak,
sepertinya suara kita cocok kalau berduet oppa” ujarku riang.
“Ya, andai
saja kau menyadari kalau hati kita juga sangat cocok untuk bersama” gumamnya
tak jelas.
“Mwo? Apa
yang kau bicarakan?” tanyaku sambil menoleh ke arahnya.
“Anio, aku
tak mengatakan apapun” sahutnya seraya memalingkan pandangannya dariku. Dia
berdiri dari duduknya, pandangannya menuju pada sebuah boneka berbulu cokelat
itu. “Kau masih menyimpan boneka itu?” tanyanya.
“Tentu
saja. Aku tak bisa tidur tanpa boneka ini”.
“Buang
saja, itu sudah jelek untukmu. Aku akan membelikannya yang baru” tawarnya padaku.
“Shireo.
Aku akan benar – benar membencimu kalau kau berani membuang boneka itu”
teriakku sambil merebut boneka yang ada di tangannya itu. Dia tersenyum
kemudian mengusap puncak kepalaku. “Arraseo, itu milikmu selamanya”.
Pagi
harinya..
“Nona Sang
In, saya menemukan sebuah amplop dan tertulis untukmu” ujar Lee Hwan ahjushi,
asisten pribadiku.
“Siapa pengirimnya?”
tanyaku sesaat setelah aku meneguk susu putih buatan pelayanku, karena eomma
dan appa harus terbang ke Jepang untuk mengurusi beberapa bisnis mereka disana.
“Tak ada
nama pengirimnya. Apa harus saya buang nona?” tanya ahjushi khawatir.
“Gwenchana
ahjushi, letakkan saja disini. Aku akan membacanya, gomawo”.
Kubuka
amplop yang diberikan oleh Lee Hwan ahjushi sembari kugigit roti isiku. “Kalau
kau ingin mengembalikan jaket milikku itu, temui aku di ruang koreografi yang
biasa kau gunakan pada pukul 2 siang”. Kubaca surat itu berkali – kali untuk
mencermati setiap kata – katanya, dan lagi – lagi tak ada nama pengirimnya. ‘Baiklah, aku akan menemuimu Tuan Asing’
gumamku dalam hati. Kusambar kunci mobil yang kugeletakkan di tempat biasa aku
menyimpan kunci mobil dan kubawa mobil Lamborghini Aventador-ku menuju sekolah.
Akankah Song Sang In
bertemu dengan pemilik jaket yang pernah dipinjamkan kepadanya? Apakah dia
orang yang sama dengan pengirim vitamin dan banana milk misterius itu?
0 komentar:
Posting Komentar