• Korewa zombie desuka
We Are One We Are EXO :)

Saranghae [Drable]




Title                      :     Saranghae
Author                 :     Song Sang In
FB                           :     Vini Happy Ajeng
Cast                       :      Song Sang In, Wu Yifan
Length                  :     Drable
Gendre                :     Romance | School Life
Rated              :    PG-17

Cover by         :    ByunRa93

Cerita ini hanya karangan belaka dan ASLI ciptaan author. Kalo ada kesamaan tempat dan karakter itu semua tidak sengaja.

Untuk semuanya mohon jadi pembaca yang baik yang pastinya harus meninggalkan jejak terlebih dahulu. Author ga bosen – bosennya buat ngingetin tentang ini.
SIDERnya banyak ini, tapi yang komen bisa diitung pake jari jadi JEBAAAALLL. Authornya jinak kok jadi ga bakal gigit kalo komenannya gimana2 karena komenan kalian juga sebagai penyemangat author.

Hargai kerja keras author yang bikin cerita ini sampe dibantuin begadang jadi NO PLAGIAT. Happy reading ^^

‘bruukkk...’ aku terjatuh ketika menabrak sosok di depanku. Entahlah, aku tak tahu siapa sosok yang tengah kutabrak itu.
“Gwenchana?” tanya seseorang. Aku bisa menebak kalau itu adalah suara seorang namja.
“Ah anio, gwenchana” sahutku sambil berusaha berdiri.
“Kubantu kau berdiri” tawarnya sambil mengulurkan tangannya dan belum sempat aku mengiyakan bantuannya, tangannya sudah memegang lenganku. ‘deg...’ hatiku berdetak lebih cepat dari sebelumnya.
“Gomawo” jawabku sedikit gugup.
“Mianhnae sudah menabrakmu. Kalau kau baik – baik saja aku permisi dulu karena aku sedang buru – buru. Nanti aku akan mencarimu” ucapnya sambil tersenyum. Senyuman itu berhasil membuat diriku mematung di tempat.
“Yak Sang In, apa yang kau pikirkan?” teriak Eunra sambil menyikut tubuhku yang tengah berdiri di sampingnya.
“Anio. Kajja, nanti kita terlambat masuk kelas” ajakku sesaat setelah aku bangun dari alam mimpiku.
Kutolehkan kepalaku sejenak untuk sekedar melihat namja itu sekali lagi namun sayang, dia sudah menghilang. Kugigit bibir bagian bawah karena merasa sedikit kecewa.

“Song Sang In, aku sudah tahu siapa namja yang tadi pagi telah menabrakmu itu” ucapnya.
“Nugu?” tanyaku antusias dengan wajah yang tiba – tiba berubah gembira.
“Wu Yifan. Tapi dia sering dipanggil Kris. Dia murid pindahan dari Cina dan dari informasi yang kudapat dia anak orang kaya, satu – satunya pewaris Anyang Suwon Fashion, perusahaan yang bergerak di bidang fashion yang sedang naik daun di Eropa itu. Dan dia kakak tingkat kita”.
“Benarkah? Apa informasi ini dijamin kebenarannya? Kau dapat informasi ini darimana?” tanyaku menyelidiki. Aku benar – benar tak percaya, sahabatku ini mendapatkan informasi tentang namja yang membuat hatiku dag dig dug tak jelas itu dengan sangat lengkap.
“Yak, kau meragukan kehebatan namjaku Byun Baekhyun? Eoh? Aku menyuruhnya mencari apapun tentangnya setelah kulihat wajahmu memerah karena namja itu” jelasnya sambil memasang muka percaya dirinya. “Kau menyukainya bukan?” lanjutnya.
“Mwo?” dan pertanyaan yang terlontar dari bibir mungil Choi Eunra lagi – lagi membuat aku salah tingkah. “Anio, hanya saja kau tahu bukan setelah aku  berpisah dengan namja mesum itu aku tak pernah dekat dengan namja manapun. Pantas saja kalau aku sedikit gugup ketika ada seorang namja bertingkah seperti itu padaku” kataku sambil mencoba berkelit darinya.
“Maksudmu Kai? Lupakan dia. Oh ayolah Song Sang In, bahkan sampai sekarang kau benar – benar tak pandai berbohong kepadaku. Kita sudah  berteman belasan tahun dan kau tak bisa menyembunyikan kebohonganmu. Kau menyukainya bukan?” nadanya terdengar seperti mengejekku.
“Apa terlihat jelas kalau aku tak bisa berbohong padamu? Entahlah Ra-ya, aku belum yakin dengan perasaanku ini. Aku hanya merasa sedikit ada perasaan berbeda ketika berdekatan dengannya” ungkapku sambil menyeruput banana milk kesukaanku.
“Dan sepertinya dewi fortuna sedang berada di pihakmu karena saat ini namja yang kita bicarakan tengah melihat ke arahmu dari beberapa waktu yang lalu” ujarnya.
Lagi – lagi bicaranya membuatku salah tingkah sampai harus tersedak oleh minumanku sendiri. “Apa yang kau bicarakan? Eoh?” tanyaku tak sabar.
“Tariklah nafas dan bersikap santai saja, dia sedang berjalan menuju kemari” ujarnya sambil tak mengalihkan pandangannya dari balik punggungku.
“Annyeong..” sapa namja itu lagi.
“Annyeong..” sapaku dengan nada yang kubuat – buat. ‘Menjijikkan’ ungkapku dalam hati.
“Bolehkah aku bergabung dengan kalian?” tanya Kris.
“Ah tepat sekali. Aku lupa untuk mengembalikan buku ke perpustakaan karena sekarang adalah hari terakhir waktu pengembaliannya dan aku tak mau kena denda. Sunbae, temani sahabatku ini sebentar saja. Aku segera kembali. Bye” katanya. Kris hanya mengangguk sambil tersenyum ramah pada yeoja menyebalkan yang telah meninggalkanku berduaan dengan kakak tingkatku ini. Sedangkan aku, jangan ditanya tentang bagaimana reaksi dan ekspresiku ketika yeoja bermarga Choi itu meninggalkanku.
“Benarkah kau baik – baik saja?” tanyanya sambil membuka pembicaraan diantara kami.
“Gwenchana. Aku baik – baik saja” jawabku sambil mencoba memberikan senyuman terbaikku.
“Tolong jangan tertawakan aku ketika kau mendengarkan bahasa Korea yang kuucapkan. Aku baru saja pindah dari Cina dan bahasa Koreaku belum cukup baik. Ah kita sudah berbicara panjang lebar namun kita belum saling memperkenalkan diri. Jeileumeun Wu Yifan imnida, panggil saja Kris. Aku baru pindah kemari dari beberapa minggu yang lalu”.
Jeileumeun Song Sang In imnida. Tak masalah, memulai belajar bahasa negara lain adalah kegiatan yang menyenangkan bagiku” jawabku. “Kau baru pindah dari Cina? Wae?” tanyaku.
“Eommaku adalah orang Korea sedangkan appaku orang Cina. Orang tuaku tengah menetap disini jadi aku harus ikut bersama mereka. Aku sudah berpindah sekolah entah hingga berapa kali, aku sudah tak mengingatnya. Aku merasa kesepian” ujarnya sambil mengalihkan pandangannya ke sudut yang lain.
“Maksudmu kau tak pernah punya teman? Mulai sekarang kita akan berteman. Eotthokae?” ajakku sambil menjulurkan jari kelingkingku ke arahnya. Dan dia menganggukan kepala sembari membalas menautkan jari kelilingkingnya di jariku.
“Arra, mulai sekarang kita berteman sunbae” ujarku dengan nada menggoda. “Jangan panggil aku sunbae. Itu terlihat seperti aku sudah tua” jawabnya menolak. Aku menggelengkan kepala pertanda menolak permintaannya.

Sepulang sekolah..
“Song Sang In, dengarkan penjelasanku dulu. Setidaknya kau harus mendengarkan penjelasan yang akan aku berikan kepadamu. Jebal..” pinta Kai, mantan namjachinguku itu.
“Tak perlu. Aku sudah tak ingin mendengarkan apapun dari mulut buayamu itu” ujarku sambil mencoba menyingkirkan tangannya yang melingkar kuat di tangan kananku sedangkan dia makin mempererat genggaman tangannya. “Lepaskan aku sebelum aku berteriak dan meminta bantuan orang lain” bentakku makin tak sabar.
“Lepaskan tangan yeoja itu” sahut namja dari belakang kami dan kurasakan tangan Kai sudah tak menggenggam tanganku. “Kajja kita pergi” lanjutnya sambil menarik tanganku. “Sunbae, apa yang sunbae lakukan disini?” tanyaku. Sunbae yang kuajak bicara itu tak menyahut.
‘bruukkk..’ sebuah pukulan tepat mendarat di pipi namja yang mulus itu yang diberikan oleh Kai. Sontak tubuh Kris terhuyung dan membuat tubuhku sedikit tersentak karena Kris mendorong tubuhku agar sedikit menjauh. “Kau yang seharusnya melepaskan tangan kotormu darinya. Kau tak perlu ikut campur, ini urusan kami berdua dan aku sedang tak ingin membuat masalah dengan orang lain” bentak Kai.
“Sang In, sedikitlah menjauh dan maaf kalau kau harus melihat ini” kata Kris. Aku sedikit melangkah mundur beberapa langkah dan kulihat sebuah hantaman menghantam perut Kai. Sontak aku berteriak histeris tatkala melihat mereka mulai saling memberikan baku hantam satu sama lain.
“Hentikan..” teriakku. Aku berlari ke arah mereka dan berdiri di tengah – tengah keduanya. “Kau Kim Jong In, jangan pernah muncul di hadapanku. Kita sudah putus dan aku sudah tak mencintaimu lagi. Dan jangan pernah bermimpi untuk bersamaku lagi, tak ada alasan bagiku untuk bersama dengan dirimu lagi” ujarku sambil menunjuk ke arah wajah namja yang pernah kucintai itu. “Kajja sunbae, kita pergi dari sini. Kita tak perlu meladeni namja seperti dia” ajakku sambil memegangi lengannya.

Aku tengah mengobati luka di wajah namja ini sambil menikmati pemandangan Sungai Han yang sangat cantik pada malam hari. Dan sepertinya hatiku berulah kembali saat aku memulai menyentuh wajah Kris sunbae. Wajahku menegang saat kedua manik matanya menatapku dalam – dalam seakan menginginkan sesuatu dari sana.
“Saranghae..” ucapnya tiba – tiba.
“Mwo?” tanyaku kaget.
Tak ada sahutan darinya namun kurasakan wajahnya mendekat kepadaku saat ini sampai menyisakan sedikit jarak bagi kami. Dan dia mengatakannya sekali lagi dengan nada berbisik, “Saranghae” hingga dia melumat bibirku pelan, ciuman itu membuat mata kami terpejam dan akhirnya aku mulai membalas melumat bibirnya. Sekian.


Hahahaah ini ff singkat tercipta akibat aku mulai tergila – gila pada Kris. Ayang Kai, maap yak posisimu sedikit tergeser dari hatiku oleh abang yang satu itu :D

0 komentar:

Posting Komentar

 

Eucliwood hellscythe Theme | Copyright © 2012 All About EXO, All Rights Reserved. Design by Djogzs, | Johanes djogan