• Korewa zombie desuka
We Are One We Are EXO :)

Secret Admirer (Part 7)


Part 7

Title            :  Secret Admirer
Author         :  Song Sang In
FB               :  Vini Happy Ajeng
Blog            :  exofansindo.blogspot.com
Cast             :  Song Sang In, Wu Yifan, Kim Jong In
Cameo         :  Choi Eunra
Length         :  Series
Gendre        :  Romance, School life
Rated        :   PG-17
Cover by    :   ByunRa93

Cerita ini hanya karangan belaka dan ASLI ciptaan author. Kalo ada kesamaan tempat dan karakter itu semua tidak sengaja.

RCL Please. Untuk semuanya mohon jadi pembaca yang baik yang pastinya harus meninggalkan jejak terlebih dahulu. Author ga bosen – bosennya buat ngingetin tentang ini.
SIDERnya banyak ini, tapi yang komen bisa diitung pake jari jadi JEBAAAALLL. Authornya jinak kok jadi ga bakal gigit kalo komenannya gimana2 karena komenan kalian juga sebagai penyemangat author.
Hargai kerja keras author yang bikin cerita ini sampe dibantuin begadang jadi NO PLAGIAT. Happy reading ^^

Ponsel Kai berdering dan membuat bising kedua telinga Kai. Sepertinya suara ponselnya tak membuat dia cepat – cepat membuka matanya. “Annyeong..” sapa seorang yeoja disana pada Kai yang masih berselimut itu.
“Nugu?”.
“Kau benar – benar sudah melupakanku? Ini aku, Shin Hyo Rin” jawabnya manja. Nama itu mampu membuat Kai bangun dari tidurnya.

“Oppa, eodiya?” tanyaku.
“Aku sedang berada di bandara. Waegurae?” Kai oppa balik bertanya.
“Apa yang kau lakukan disana? Anio, aku hanya ingin menceritakan sesuatu padamu. Kalau begitu lain kali saja oppa, selesaikan dulu kerjaaanmu”.
“Aku menjemput teman lamaku. Nanti aku akan menghubungimu lagi Sang In-ah” ujarnya. ‘bipp..’ teleponku dimatikan oleh Kai oppa. ‘Dia benar – benar sibuk hari ini’ pikirku dalam hati.
“Ra-ya, coba perhatikan ini. Beberapa hari ini tak ada vitamin” ujarku pada Eunra yang tengah sibuk memperhatikan beberapa buku yang dibawanya. “Dia benar – benar orang yang misterius” jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya pada buku – buku itu. Aku membantu Eunra membawakan beberapa buku yang dipegangnya karena sepertinya dia sedikit merasakan berat di tangannya. “Apa – apaan ini? Kemana Kai oppa? Bahkan sekarang ponselnya tak dapat dihubungi” ujar Eunra dengan raut wajah kesalnya. “Tenanglah Ra-ya, dia sedang sibuk dengan urusan kantornya” ujarku berusaha menenangkan hatinya.

Sepulang sekolah aku membawa mobilku menuju kawasan Heukseok-dong, tempat Kai oppa tinggal. Aku merindukan apartemen itu yang sejak lama tak kukunjungi. Aku segera melesat naik ke lantai 18 apartemen ini. Setibanya di apartemen, aku memasukkan password yang sudah kuhafal sejak dulu dan oppa tak akan pernah menggantinya. Kupanggil nama namja itu beberapa kali tapi tak ada sahutan hingga kulangkahkan kaki menuju kamar tidurnya dan pemandangan tak biasa tergambar disana. Oppa sedang berciuman dengan seorang yeoja yang pasti bukan Eunra, bahkan lebih dari itu. Setelan pakaian yang dikenakan oppa dan yeoja itu sudah hampir terlepas. Bahkan aku dapat melihat beberapa bagian tubuh yeoja itu berwarna merah dengan jelas dari tempatku berdiri sekarang.

“Oppa, apa yang kau lakukan?” kata – kata itu meluncur begitu saja dari mulutku tanpa aku sadari. Sontak suaraku membuat kedua orang itu melihat ke arahku bahkan yeoja itu berusaha menutupi tubuhnya dengan selimut, sedangkan Kai oppa benar – benar tak menyangka aku berada disini. Aku segera membawa langkahku pergi tanpa menunggu jawaban darinya. Kai berusaha mengejarku dan memanggil – manggil namaku tapi jelas aku tak akan memperdulikannya, yang aku inginkan sekarang adalah masuk ke dalam mobilku dan menancapkan gas untuk segera pergi dari tempat ini.
‘Oppa, kau benar – benar menjijikkan. Bagaimana bisa kau melakukan itu. Kau membohongiku terutama Eunra. Aku tak akan membiarkan kau menyakitinya’ batinku berteriak. Emosiku benar – benar berada di puncak bahkan aku meremas kasar stir mobilku.

“Chagiya, waegurae?” tanya Kris saat aku tiba di rumahnya.
“Kris, bolehkah aku minum soju hari ini? Aku benar – benar depresi hari ini” ujarku.
“Shireo, kau tak boleh meminum itu. Ada apa? Ceritakan padaku” pinta Kris sambil berusaha menenangkanku dengan mengelus rambutku perlahan. Aku menegak habis minuman yang diberikan oleh Kris dan aku segera menceritakan tantang kejadian tadi.

Aku mengerucutkan bibirku karena emosiku masih membuncah. “Yak Song Sang In, jangan melakukan itu. Kau sedang tidak menggodaku untuk menciummu bukan?” tanya Kris. Aku hanya menggelengkan kepala pertanda tak mengerti dengan apa yang ada di pikirannya saat ini.

“Haruskah aku menjawab telepon dari Kai hyung untukmu?” tanya Kris sambil menengadahkan ponselku. Aku menggelengkan kepala enggan. Kurebahkan tubuhku di atas tempat tidur namjachinguku ini. Dia segera menyusul ke sana.
“Sang In-ah, bolehkah aku?” tanyanya dengan mengedipkan matanya berulang kali.
“Mwo? Shireo, sepertinya aku harus menghapus isi otakmu agar kau tak selalu berpikiran yadong. Aku masih dalam keadaan yang tidak baik Kris”. Dengan persetujuanku ataupun tidak, Kris sudah menarik tubuhku untuk mendekat kepadanya.
“Tenanglah chagiya, kau berisik sekali hari ini. Tapi aku menyukaimu yang seperti ini” ujarnya.
“Tak usah mengeluarkan rayuan gombalmu Kris. Aku tahu, kau melakukan ini agar aku mau menuruti permintaanmu. Benar bukan?”.
“Kau memang gadis yang pintar” pujinya.

Bibirnya sudah menghujami bibirku dengan lumatan – lumatan yang berhasil membuat tubuhku bereaksi. Aku yang sepertinya sudah melupakan emosiku, tanganku segera menggelayut manja di tengkuk Kris yang posisinya sudah berada di atasku. Kris yang mengetahui kalau aku sudah tak berada dalam keadaan marah, dia makin menurunkan lumatannya menuju leherku untuk memberikan beberapa tanda disana.
“Yak yak yak, kau ingin membunuhmu ketika kau berniat meninggalkan bekas disana?” ancamku. Dia mengurungkan niatnya sambil beralih merebahkan dirinya lagi di sampingku.

“Kris-ah, kau tahu aku mempunyai penggemar rahasia di sekolah”.
“Nugu? Siapa namja yang mau menjadi penggemarmu?” ejek Kris.
“Ada, bahkan sebenarnya kau lebih dari penggemar beratku” ucapku penuh percaya diri.
“Apa yang dilakukannya?” tanya Kris.
“Dia mengirim banana milk, meletakkan vitamin di lokerku, bahkan jus jeruk selalu tersedia setiap selesai latihan. Hebat bukan?”.
“Ah, jadi kau menyukainya?” tanyanya lagi sambil memainkan boneka bebek berwarna kuning.
“Anio, hanya saja aku menyukai tingkah lakunya itu. Sayang, sampai sekarang aku belum mengetahui siapa dia” ujarku. Kris tetap memandang ke arah bonekanya.
“Bolehkah aku meminjam bonekamu sehari?” tanyaku seraya merebut boneka itu darinya.
“Boleh, asal kau menginap disini juga untuk beberapa hari” ujarnya sambil menjulurkan lidah ke arahku. Aku mendecak kesal padanya.

Musim dingin tahun ini adalah musim dingin yang indah bagiku tapi tidak bagi Eunra. Di kamarku dia tengah menangis sedih tatkala dia mengetahui yang sebenarnya tentang oppa. Dia mengatakan pada Eunra untuk berpisah karena dia lebih memilih kembali kepada Shin Hyo Rin, yeoja liar yang waktu itu aku pernah memergokinya tengah bercumbu dengan oppa. Dan sekarang Eunra memilih kembali pulang ke Jepang.

*Flashback*
@Sungai Han, 18.40 KST
Senyuman manis itu tak pernah terlepas dari bibir mungil Eunra, karena malam ini dia bermaksud merayakan anniversary satu tahun dia bersama Kai. Kadang dia merapikan gaun selutut berwarna merah jambu yang terlihat sangat cocok dengan tubuh Eunra. Dia juga memakaikan lagi bedak yang mungkin sedikit luntur dari wajahnya. Namun sebenarnya, malam ini adalah malam yang membuat hati Eunra hancur.

“Oppa..” teriaknya pada namja disana sambil melambaikan tangan. “Oh, kau tak membeli bunga untukku?” tanyanya sambil mulai sedikit menampakkan raut kecewanya tapi segera dia membuang raut muka itu agar tak nampak pada Kai.
“Mianhnae Ra-ya, aku datang kemari karena ingin mengatakan sesuatu” jawabnya.
“Waegurae? Duduklah disini” ujarnya sambil menarik tangan Kai.
“Aku ingin putus darimu. Aku tak bisa melanjutkan hubunganku denganmu”.
Bagaikan tersambar petir malam ini, Eunra hanya terdiam beberapa saat. “Oppa, kau sedang bercanda bukan? Aku tak suka dengan bercandamu itu oppa” jawabnya yang berusaha menenangkan hatinya yang mulai gusar.
“Anio Ra-ya, aku sedang tidak bercanda. Sore tadi sebelum kemari, aku sudah memutuskan untuk kembali bersama Hyo Rin. Aku jauh mencintainya daripada aku mencintaimu. Kau gadis yang baik Ra-ya, tak seharusnya kau mendapatkan namja sepertiku” jelasnya.

‘plak..’ sebuah tamparan keras mendarat dari tangan Eunra di pipi Kai. Entah mendapatkan kekuatan darimana dia berani menampar namja yang sangat dicintainya itu. Bahkan tak sekali dia menamparnya, dua kali tamparan itu mengenai pipi Kai. Tanpa berucap apa – apa, Eunra meninggalkan sendiri namja itu.

*Flashback End*

@Incheon Airport, 16.30 KST
“Kau yakin untuk kembali ke Jepang? Kau takkan merindukanku? Kau benar – benar temanku yang paling jahat, bagaimana kau tega meninggalkanku disini sendiri? Eoh?” ujarku sudah yang tak sanggup menahan butiran air mataku untuk jatuh di pipiku ini.
“Appa dan eommaku sudah sangat merindukanku Sang In-ah dan tentu saja aku akan sangat merindukanmu. Mianhnae, nan jeongmal mianhnae kalau aku pernah jahat kepadamu. Aku akan sering mengunjungimu kemari, kau juga harus sering main ke sana bersama Kris oppa. Oppa, jaga dia untukku. Jangan biarkan dia meminum soju. Arratchi?” jelasnya. Air matanya juga sudah mengalir dari kedua matanya.
Kris mengangguk perlahan, “Arra, aku akan menjaga dia untukmu. Kau hati – hati disana. Selamat jalan” ucapnya.
Aku menarik tubuh Eunra untuk memeluknya tanpa sanggup berkata apapun, hingga saatnya dia harus masuk ke dalam pesawat. Kris memeluk tubuhku untuk sekedar menyalurkan kekuatannya untuku.

Aku menekuk wajahku selama di mobil, Kris mencoba menghiburku dengan mengajakku bicara. “Kau menginaplah di rumahku dulu. Aku takut kau akan merasa kesepian disana” ujarnya. Aku hanya mengangguk pasrah dan itu membuat Kris mengusap puncak kepalaku.

“Makan malam sudah siap. Kajja kita makan” ajaknya.
“Arraseo, aku akan menghubungimu lagi nanti. Oh, ciao” ujarku saat mengakhiri teleponku.
“Nugu?” tanyanya.
“Eunra, dia sudah tiba di Jepang. Nanti aku ceritakan, kajja kita makan. Kita lihat kau masak apa malam ini untuk makan malam kita” ucapku seraya berlari kecil saat menuruni tangga. Kris hanya tersenyum simpul saat melihat yeojachingunya sudah kembali pulih.
Aku bermaksud untuk membantunya mencuci piring. “Tak perlu, kau berbaringlah di tempat tidur dan menonton televisi. Biar aku yang mencuci piring” ujarnya sambil mendorong tubuhku menjauh darinya. “Tapi aku ingin membantumu” jawabku. Dia tak menggubris kata – kataku.
Kutarik ponselku yang tengah berdering pertanda ada pemberitahuan dari akunku yang membuat tubuhku kembali mengejang. Disana tergambar sosok oppa bersama yeoja itu tengah bermesraan di Menara Eiffel. Aku mengambil nafas dalam – dalam dan membuang ponselku ke sembarang tempat dan berusaha agar emosiku tak kembali memuncak.

“Ini kupinjamkan boneka bebek kesayanganku untuk menemanimu tidur” ujarnya sambil memberikan boneka itu.
“Kau mau kemana?” tanyaku.
“Tentu saja aku mau tidur di kamar yang lain. Kau bermaksud untuk mengajakku tidur satu ranjang? Eoh?” tanyanya terlontar dengan tampang liciknya dan mendekatiku yang sudah berselimut.
“Anio, keluar dari kamar ini sekarang juga. Aku tak mau satu kamar dengan namja yadong sepertimu” teriakku. Dan teriakanku itu berhasil mengusir Kris dari sana.

Siang ini benar – benar membunuhku, cuaca yang makin tak mendukung dengan saljunya yang semakin turun dengan lebatnya. Aku membawa mobilku untuk segera pulang. Appa dan eommaku rencananya hari ini untuk pulang ke rumah, tapi baru saja eomma menghubungiku untuk memberitahukan bahwa mereka tak jadi pulang sekarang karena cuaca yang tidak memungkinkan. Kuparkirkan mobil di garasi dan betapa kagetnya setelah melihat sebuah mobil Bugatti Veyron berwarna hitam yang sudah tak asing lagi bagiku telah terparkir di samping mobilku. Aku melangkahkan kaki enggan untuk memasuki rumah tapi keadaan yang makin tak memungkinkan sehingga memaksaku untuk segera masuk ke dalam rumah.
“Apa yang kau lakukan disini?” tanyaku yang tak ingin beramah tamah dengan Kai oppa. Bahkan saat ini aku memanggil tanpa menyebutkan oppa ataupun namanya.
“Sang In-ah, aku ingin menjelaskan tentang sesuatu padamu agar kau tak salah paham denganku”. Aku yang masih berusaha menyibukkan diri dengan melakukan hal – hal yang sebenarnya tak penting untuk dilakukan tapi aku melakukan ini agar tak ada kesempatannya untuk berbicara denganku hingga akhirnya dia memeluk tubuhku dari belakang dan barang tentu tindakan itu langsung berhasil menghentikan langkahku. Sesaat dia mendudukkanku di sofa dan menunggu saat yang tepat untuk memulainya bicara.
“Pagi itu saat Hyo Rin mengatakan tengah berada di Korea membuatku tak sanggup bernafas. Dia mantan yeojachinguku sebelum Seo Young. Dia yang telah meninggalkanku karena pada saat itu bisnisku telah jatuh. Dia menghilang tak ada kabar sehingga aku memutuskan untuk mencari yeoja lain. Sang In-ah kau harus tahu tentang ini. Setelah bersama Seo Young tak ada satupun yeoja yang mampu membuatku melupakannya selain dirimu” jelasnya.

‘deg..’ hatiku mulai merasakan sesuatu yang tidak seharusnya untuk terjadi sekarang. “Ya, aku menyukaimu bahkan mencintaimu. Tapi aku tahu, kau hanya menganggapku sebagai kakak laki – lakimu saja. Hingga saat aku berniat untuk berpacaran dengan Eunra yang awalnya hanya bermaksud untuk mengetahui bagaimana perasaanmu padaku namun semuanya sia – sia dan aku memutuskan untuk belajar mencintai Eunra yang selalu ada untukku. Saat ini perusahaanku tengah berada di masa yang sulit, dan Hyo Rin datang di saat yang tepat. Dia berani memberikan sahamnya untukku kalau saja aku kembali bersamanya. Dan tak ada alasan lain untukku menolaknya karena aku tak tahu cara apa lagi selain ini” ungkapnya panjang lebar.
“Oppa, sebenarnya aku menyimpan beberapa cerita darimu. Sebenarnya sejak aku mengenalmu aku sudah menyukaimu, tapi setelah melihat rasa cintamu pada Seo Young unnie yang terlalu besar aku tak berani untuk mengungkapkannya padamu. Bahkan aku berusaha untuk menghilangkan rasa itu tapi perasaan sakitku bertambah ketika aku mengetahui kau berpacaran dengan Eunra hingga aku hampir berlaku gila dengan ingin merusak hubunganmu dengannya. Tapi aku sadar, Eunra adalah sahabat terbaikku dan aku tak mungkin melakukan itu. Dan perasaanku semakin sakit ketika aku melihat kau mencumbu yeoja lain dengan mata kepalaku sendiri karena aku merasa akulah yang seharusnya berada di posisi yeoja itu. Aku yang berharap untuk selalu kau miliki oppa” ucapku semakin lirih karena air mataku sudah tak dapat tertahan di kedua mataku.

Kai menarik tubuhku ke dalam pelukannya dan berusaha menghentikan air mataku yang jatuh ini serta mencium berkali – kali puncak kepalaku. Dia melepaskan pelukannya dan menatap kedua manik bola mataku yang sedikit sembab karena tangisanku ini, dia mencium kedua tanganku hingga dia menyentuh daguku sejenak dan menariknya perlahan untuk menghapus sedikit demi sedikit jarak diantara kami, aku makin merasakan buaian lembut nafasnya. Kurasakan bibirnya yang mulai menyentuh bibirku perlahan sampai tak ada lagi jarak yang memisahkan aku dengan dirinya. Ciuman kami makin lama makin dalam hingga membuat tanganku membelai rambutnya perlahan secara tak sadar. Tubuhnya pun makin lama makin mendorongku ke tempat tidur. Kedua tangannya yang bertumpu pada tempat tidur mulai meraba ke bagian depan tubuhku untuk membuka resleting jaket yang menempel di tubuhku, dibuangnya jaket itu setelah dia berhasil melepasnya. Tangannya melanjutkan mencari resleting bajuku yang berada di belakang tanpa merenggangkan ciumannya atau memberikanku waktu sejenak untuk mengambil asupan oksigen yang mulai menipis di rongga paru – paruku. Dan sedikit demi sedikit pakaianku mulai menampakkan tubuhku, terlihat bagian depanku yang mulai dikulum olehnya hingga sampai pada satu titik dimana bayangan Kris terlintas di otakku dan itu membuatku sadar.
“Oppa, hentikan. Jebal” pintaku seraya mendorong bibirnya untuk menjauhi tubuhku.

Apakah yang akan terjadi selanjutnya? Siapakah namja yang akan benar – benar dicintainya? Apakah Kai yang mencintainya sejak dulu atau Kris namja dengan senyumannya yang hangat?


0 komentar:

Posting Komentar

 

Eucliwood hellscythe Theme | Copyright © 2012 All About EXO, All Rights Reserved. Design by Djogzs, | Johanes djogan